Kamis, 04 Oktober 2018

Tokoh Pendidikan di Indonesia


Assalamualaikum teman-teman pembaca sekalian…

Selasa 2 Oktober 2018, Saya mengikuti mata kuliah Filsafat Pendidikan. Pada kesempatan kali ini pak Aniq mengajarkan kepada kami mengenai filsafat pendidikan dan beliau membawa sebuah buku yang cukup tebal dengan cover atau sampul berwarna orange. Buku tersebut adalah buku yang berisi tulisan dari salah satu tokoh pendidikan yang ada di Indonesia yakni buku yang berisi tentang Ki Hajar Dewantara. Mengapa buku Ki Hajar Dewantara menjadi acuan dalam pembelajaran pada sore ini? Karena, menurut dosen saya Ki Hajar Dewantara adalah salah satu tokoh pendidikan yang perlu kita hargai pemikiran-pemikiran tentang pendidikan yang ada di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, beliau mengganti nama dengan alasan agar lebih dekat dengan rakyatnya tanpa batasan apapun karena beliau adalah seorang bangsawan. Ki Hajar Dewantara lahir di Pakualaman, 2 mei 1889 selain sebagai tokoh pendidikan dari Indonesia beliau juga merupakan aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, politisi dan kolumnis. Beliau adalah pendiri Perguruan Taman Siswa yaitu suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk dapat memperoleh hak pendidikan. Pada saat ini tanggal kelahiran beliau di peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ing Ngarsa sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani merupakan tiga semboyan ciptaan beliau yang bermakna (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), (ditengah atau diantara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan).

Untuk saat ini Finlandia adalah negara dengan pendidikan terbaik di dunia dengan beberapa alasan yang ada. Misalnya di negara Finlandia tidak menuntut siswanya untuk duduk berjam-jam dalam mengikuti pembelajaran, untuk tingkatan SMP dan SMA siswa masuk sesuai dengan mata pelajaran yang mereka pilih saja. Berbeda dengan di Indonesia yang belajar hampir sehari penuh berada di sekolah selain itu PR dan tugas-tugas juga dibebankan kepada siswa. Namun nyatanya tidak membuat pendidikan yang ada di Indonesia menjadi pendidikan yang terbaik. Di negara Finlandia seorang professor sudah biasa untuk mengajar atau menjadi guru SD maupun TK lain halnya dengan negara Indonesia. Di negara kita seorang professor umumnya mengajar di perguruan tinggi jarang sekali ada yang mau untuk mengajar di sekolah dasar.

 Namun itu semua pasti ada sisi baiknya tersendiri bagi negara-negara yang tingkat pendidikannya masih dalam tahap berkembang. Untuk itu mulailah dari diri sendiri untuk dapat membantu memajukan pendidikan yang ada di negara kita. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga bermanfaat yaa

Wasalamuallaikum. Tunggu reportase-reportase yang akan saya tulis di halaman selanjutnya! J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar